baru bertandang ke blog kaka perempuan sore, dan inspirasi (atau lebih tepatnya, memori?) datang lagi ke otak. minta ditumpahkan. tentang telapak tangan kamu. lucu? menurutku memorable :)
saya ingat bagaimana dulu telapak tangan bisa jadi satu-satunya media penyalur rasa yang paling efektif ketika kebersamaan itu ada. tangan saya besar, dan tangan kamu lebih besar lagi, tuan. semua hangat yang saya butuhkan pasti mengalir dari sana. dari telapak tangan anda. bahkan tidak hanya hangat, terkadang keringat. tapi saya suka.
dan saat ini saya bertanya pada Tuhan yang menemani saya ketika tidur sendirian. telapak tangan siapa yang akan menggantikan kehangatan telapak tangan anda kelak? saya sudah menolak empat orang sejak anda melepaskan telapak tangan anda dari genggaman saya, dan memilih untuk mencari tangan lain. dan semua karena telapak tangannya bau.
bukan bau dalam pengertian denotasi, tetapi saya tidak menyukai telapak tangan mereka.
lagunya masih berputar di playlist komputer dan ponsel saya, harder than you know-escape the fate. dan sesekali membayangkan kehangatan yang sama mengalir ketangan saya. saya tidak pernah menyesal mengenal anda. dan saya berharap persahabatan itu menjadi sarana baru bagi saya untuk mendapatkan kehangatan itu lagi.
Kamis, 07 April 2011
Selasa, 05 April 2011
tapak rindu yang menyayat
ketika rindu bukan lagi bentukan hak yang boleh kamu rengkuh
ketika rindu menjadi kunyahan rasa yang pahit terasa
ketika rindu hanya luapan sakit yang terbentuk karena pedih
ketika rindu hanya rindu yang ditelan oleh dirimu sendiri
maka setiap lagu yang terdengar akan sesak menjadi
dan semua kata yang terlahir hanya memilih untuk sia-sia
ketika rindu yang menyayat harimu bukan lagi milikmu seutuhnya.
ketika rindu menjadi kunyahan rasa yang pahit terasa
ketika rindu hanya luapan sakit yang terbentuk karena pedih
ketika rindu hanya rindu yang ditelan oleh dirimu sendiri
maka setiap lagu yang terdengar akan sesak menjadi
dan semua kata yang terlahir hanya memilih untuk sia-sia
ketika rindu yang menyayat harimu bukan lagi milikmu seutuhnya.
Langganan:
Postingan (Atom)