selamat malam, malam. mengapa hujan tidak menemanimu hari ini? ah sayang, padahal aku merindu suasana itu. dingin dengan tanah yang berbau lembab. air yang merintik titik-titik sampai bosan. langit yang sendu, aroma yang kelabu.
jangan bilang galau, karena aku tidak. aku hanya merindu.
baru saja ingin menyadur lelah yang terkumpul sedari kosan sampai rumah, tetapi otak berisik. ingin bicara, ingin didengar, tiada yang menyimak. jadi jemari saja yang berkutat. dengan hati yang melunjak. minta hati, minta manusia, minta lelaki kaya.
kaya hati, kaya materi. kaya cinta, kaya jejaka muda. kaya lelaki yang dicari oleh wanita-wanita seusia.
tetap, jangan bilang galau. karena aku tidak, aku hanya merindu.
lalu lalang kantung mata dan kantuk yang menghadang, tetapi heran. jemari memilih tidak berhenti dan terus membisik. dipandu otak, dibimbing kangen. ditambah pahit yang menelisik kemudian menyusuri jengkal demi jengkal aliran sadar.
jangan bilang galau, karena sejujurnya aku merasa tidak. aku hanya merindu.
kiri kanan belakang dilirik, dan tiada sesiapa yang menyentik. ah, saya linglung.
mungkin memang sedang butuh orang yang bisa dilawan. atau orang untuk dicinta.
atau lawan yang untuk dicinta? entah
tetap, jangan bilang galau. karena aku tidak, aku hanya merindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar