benar-benar sedang merasa, satu langkah pertama yang saya ambil diawal kelulusan sma bukan hal yang benar. saya melakukan kesalahan, dan ini bukan hal yang pantas untuk dibahas lebih lanjut.
sementara saya harus tetap bercinta dengan angka yang berderet. dengan huruf yang tidak mampu kuraba. dengan cerita yang tidak berasa. dengan hampa. berbincang semalaman suntuk dengan tumpukan hitam putih yang begitu menyiksa. karena aku lebih cinta dengan kata.
tapi tak apa, aku akan belajar untuk mencintai mereka lebih dalam lagi. toh, poliandri dengan kata tidak dipergunjingkan oleh mereka.
mengapa?
karena saat ini, hari saya sudah menginjak pada tiga anak tangga. terlalu sayang untuk mundur. terdengar ironis, tetapi saya iri akan anak-anak kelas sebelah yang membicarakan tentang garis. tentang warna. tentang kata. tentang jiwa. mereka nafas saya. mengapa mereka yang mendapatkannya?sementara saya harus tetap bercinta dengan angka yang berderet. dengan huruf yang tidak mampu kuraba. dengan cerita yang tidak berasa. dengan hampa. berbincang semalaman suntuk dengan tumpukan hitam putih yang begitu menyiksa. karena aku lebih cinta dengan kata.
tapi tak apa, aku akan belajar untuk mencintai mereka lebih dalam lagi. toh, poliandri dengan kata tidak dipergunjingkan oleh mereka.
mau bagaimana lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar