Rabu, 06 Oktober 2010
#8 - tanpajudul
aih, hatiku meringis. lagi.
sepetak waktu yang kusisihkan khusus untuk kamu, ternyata tidak berarti apa-apa. tak apa.
walau begitu perih ternyata.
titik-titik waktu yang kulewati ternyata cuma bersama hujan, tanpa senyumanmu.
ketika sekelebat angin meracau, seolah mengejek dan buatku semakin merindukanmu.
dibalik rajutan benang-benang hujan, hatiku berkelebat harap.
seolah tak menyadari betapa jarak yang ada semakin menyulut asa.
seakan langit mengerti, ia menangis lebih lagi. menyesali.
toh ini bukan pertama kali. tak apa, tetap kuresapi.
karena ternyata sayatan yang tercipta justru membawaku kembali menapaki sadar. aku sendiri.
toh lambat laun aku yang harus mengakhiri. kamu selalu mengikuti.
entah siapa yang mengawali. mungkin tanpa kamu sadari.
sepetak waktu yang selalu kusisihkan, hanya berlalu. seperti biasa.
padahal cuma untuk kamu seorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar