terlalu lamat-lamat
kemarin saya salah. sekarang saya juga salah
menghentak maju dua langkah untuk mundur berjuta petak
setelah kemarin hampa menyapa
kemudian menyadari rasa tak bermakna
saya mati rasa? tidak
hanya saja saya terlalu rapuh untuk menikmati cinta
ketika menapaki sadar dan dunia terlalu berwarna
dan saya terlalu pucat
mencoba mengintip kekolong hati, mencari tahu siapa yang mengotori
namun tidak ada sesiapa
hanya saya
dengan buram, dan abu-abu pekat
menuju hitam? entah
bahkan menyadari bahwa saya tidak memiliki warna
walau hanya segenggam
bukan salah sesiapa, tiada
ini salah saya dan pemikiran rasionalis seorang gila
yang tak memiliki nyawa, bahkan di masa lampau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar