Rabu, 12 Januari 2011

harapan secita

kemudian sendu merajut setiap asa yang terlahir dari mata
menumpahkannya dengan potongan rindu yang terpendam
lalu tenggelam
tetap saja anda tidak mampu membaca setiap makna yang terpapar
dan tawa begitu saja terlahir dari bibir
yang mengutas kata cinta
menjalinnya dengan buaian mesra
lalu terdiam
berjuta sadar tetap tak bisa jelaskan harap yang menjulang
ketika menanti gelap dibalik senja yang berukir senyap
mungkin memang tak akan ada saatnya.

2 komentar:

  1. Keren Mbak! Jadi pengen nulis kayak gini juga! hehehe

    BalasHapus
  2. makasih :) setiap orang punya gaya menulis masing2 kok, jadi ya nulis aja :D

    BalasHapus