Selasa, 25 Oktober 2011

saat kamu

ketika dingin yang menyeruak bukan lagi kamu
dengan rindu sesekali menelusup masuk
menyamar jadi bayangan kantuk
dan wajahmu akan menempel di kelopak mata yang tertutup
dengan senyum terukir, atau bibir tertekuk
dan lampau menjadi penguasa antara aku dengan kamu
setengah sadar mengomentari sepi yang menelisik
diantara jemari dan sekelebat manusia lalu lalang
bosan jadi bayang, kamu menjadi udara
melanglang buana sepanjang hati sampai jiwa
sampai satu waktu kamu kembali bosan dan
mencari musim lain yang akan kamu singgahi

terus berputar sampai ada satu masa
ketika dingin yang menyeruak bukan lagi kamu
hanya hampa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar