Selasa, 28 September 2010

#4 - beruangcokelat


bukan, dia bukan beruangku (lagi)
tetapi dulu ketika waktu masih bergulat dengan rasa tawar, aku memilikinya
ketika setiap tawa yang terlintas tak perlu diperhatikan
saat kedekatan yang hadir tak pantas untuk dirisaukan
lamat-lamat aku menyadari setiap detik yang terlewati mulai mengukir wajahnya
satu, dua langkah perlahan membisikkan bayangannya
lima ketuk yang dirangkai bersama mulai mengganggu hari dan menit tanpa dirinya
dan menyadari, berhenti mengingini adalah hal mustahil untuk dilalui
baru mampu dimengerti, ternyata pahit itu sesuatu yang nyata
mungkin dinikmati
bukan, dia bukan beruangku (lagi)
meski waktu yang sempat terjalin begitu berarti dan menguasai langit-langit harap
menguasai imaji yang begitu berkuasa, bukan hanya disaat gelap meraja
mematri pikiran agar tak mencinta seorang yang tak mampu diraih
tetap saja, sayat terasa jika ia memalingkan mata
satu saat nanti ketika waktunya tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar